Arif Rahman
Seorang tokoh Indonesia yang dikenal sebagai aktivis, pemimpin, dan profesional yang telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang.
Seorang tokoh Indonesia yang dikenal sebagai aktivis, pemimpin, dan profesional yang telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang.
Arif Rahman, S.H. lahir Jakarta 9 Desember 1975 adalah seorang tokoh Indonesia yang dikenal sebagai aktivis, pemimpin, dan profesional yang telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang. Kiprahnya yang panjang dan beragam telah membuatnya menjadi salah satu Aktivis 98 yang saat ini masih berperan besar mengawal demokrasi di Indonesia. Arif Rahman tumbuh kembang di tengah keluarga yang menanamkan nilai-nilai keagamaan dan nasionalisme.
Dia memiliki tekad kuat untuk mengabdikan dirinya kepada daerahnya, khususnya di Pandeglang dan Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Linahdlatil Ulama (MALNU) yang didirikan oleh Buyutnya, Syeikh Arsyad, pada tahun 1916.
Ibunda Hj. Emah Muimah adalah putri dari KH. Nasa’i, yang memiliki ibu bernama Nyai Hajjah Ratu Enong. KH. Nasa’i menikahi Nyai Hajjah Bayi Muhibbah, yang juga merupakan sepupu dari KH. Nasa’i. Nyai Hajjah Bayi Muhibbah adalah putri dari Nyai Hajjah Ratu Eneng. Keduanya, Nyai Hajjah Ratu Eneng dan Nyai Hajjah Ratu Enong, adalah kakak-beradik (saudara kandung). Nyai Hajjah Ratu Eneng adalah anak ke-7 dari delapan bersaudara, sementara Nyai Hajjah Ratu Enong adalah putri bungsu dari pasangan KH. Tubagus Arsyad, yang terkenal dengan sebutan Syeikh Arsyad Tegal Menes atau Kyai Alun-alun Menes, dan Nyai Hajjah Ratu Salamah.
Arif Rahman memulai pendidikan dasarnya di SDN 06 Semanan Kalideres, Jakarta Barat. Selanjutnya, ia melanjutkan ke SMPN 45 Cengkareng, Jakarta Barat, dan menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 94 Jakarta Barat. Arif kemudian memilih untuk melanjutkan studi perguruan tinggi di bidang hukum, memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H.) dari Universitas Tarumanagara, Jakarta. Ia juga melanjutkan studinya di Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta.
Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, Arif memulai karirnya sebagai penyiar radio di MS Tri FM pada tahun 2001. Ia kemudian meraih posisi manajemen di PT Ramzy Bersaudara pada tahun 2003. Kemampuan manajerialnya yang kuat membawanya menuju jabatan Direktur Utama di PT Gemilang Sakti Mandiri pada tahun 2005 dan menjadi Komisaris Utama di PT Pudja Karya Mandiri pada tahun 2007.
Arif Rahman juga memiliki pengalaman dalam dunia pemerintahan. Ia menjabat sebagai Asisten Menteri Pertahanan RI Bidang Hubungan Antar Lembaga sejak tahun 2015 hingga 2019. Saat terpilihnya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin di pemilu 2019, Arif Rahman diminta untuk menjadi Staf Khusus Wakil Presiden pada tahun 2020. Peran dan pengalamannya di pemerintahan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antar lembaga pemerintah dan dampaknya terhadap kebijakan nasional.
Selama beberapa dekade, Arif Rahman aktif dalam berbagai forum-forum organisasi dan memegang berbagai peran kepemimpinan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) pada periode 2011-2013. Dalam ranah organisasi kepemudaan, Arif memiliki catatan prestasi yang gemilang.
Arif Rahman juga dikenal sebagai Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia KNPI DKI Jakarta pada periode 2008-2011, sebuah jabatan yang memungkinkannya berperan aktif dalam mengoordinasikan kegiatan pemuda di tingkat provinsi. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum di Pengurus Pusat GP ANSOR periode 2011-2016.
Arif Rahman memiliki pengalaman yang luas di organisasi kemahasiswaan dan keagamaan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Jakarta Barat pada periode 1999-2000. Selanjutnya, ia menjadi Ketua Umum Garda Muda Merah Putih DKI Jakarta pada periode 2009-2012. Keikutsertaannya dalam berbagai organisasi, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tarumanagara periode 1999-2000 dan sebagai Wakil Sekretaris Induk Koperasi Pesantren se-Indonesia (INKOPONTREN) periode 2007, mencerminkan komitmen Arif terhadap pendidikan dan kemasyarakatan.
Arif Rahman juga terlibat dalam upaya mendukung pesantren di Indonesia. Ia adalah Bendahara Pondok Pesantren Matlaul Anwar Li Nahdlatul Ulama (MALNU) di Banten dan Dewan Pembina Pesantren Harokatul Yamanie di Mauk, Tangerang, Banten. Perannya dalam mendukung pendidikan pesantren menunjukkan perhatiannya pada pengembangan pendidikan Islam di Indonesia.
Sebagai seorang yang memiliki perhatian kuat terhadap isu-isu sosial dan hak asasi manusia, Arif Rahman juga aktif dalam berbagai LSM, termasuk Gerakan Anti Diskriminasi (GANDI), di mana ia menjabat sebagai Direktur Lembaga Studi Jakarta pada periode 2010. Selain itu, ia telah menjadi bagian dari aktivis Forum Kota (FORKOT) sejak tahun 1998 dan menjadi salah satu pendiri Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (FAMRED) pada tahun yang sama. Arif juga menjadi salah satu pendiri Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEMI) pada tahun 1998.
Arif Rahman juga memiliki peran penting dalam organisasi pemuda. Ia adalah Ketua Dewan Pembina Kordinator Nasional Anak Republik sejak tahun 2018 dan Sekretaris Jenderal MPN Pemuda Pancasila sejak tahun 2019 hingga sekarang.
Prestasi dan kontribusi Arif Rahman diakui dengan sejumlah penghargaan. Pada tahun 2019, ia dianugerahi Penghargaan Tanda Satya Pemuda Pancasila dari Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila. Selain itu, ia menerima Penghargaan Diskusi Nasional Pemuda Indonesia pada tahun 2011 dari Forum Diskusi Nasional Pemuda Indonesia.
Arif Rahman salah satu aktivis muda Nahdlatul Ulama yang gabung dengan Partai Nasdem pada tahun 2013, saat ini Arif Rahman maju di pemilihan anggota legislatif DPR RI di Dapil Banten 1 meliputi Pandeglang dan Lebak. Ia memilih dapil Banten I sebagai daerah pemilihannya, karena Arif Rahman memiliki akar Banten yang kuat. Ia adalah anak sulung dari pasangan H. Sutrisna bin Kasi’in, asal Kubang Kondang, dan Hj. Emah Muimah, yang berasal dari Desa Tegal Menes.
Ia ingin mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan kelautan, mengingat potensi alam yang subur dan garis pantai yang panjang mencapai 500 km mendukung pengembangan potensi tersebut. Selain itu, potensi wisata pantai dan wisata religi juga sangat penting untuk dikembangkan
Oleh karena itu, Arif Rahman telah turun langsung ke 35 kecamatan di Pandeglang dan 28 kecamatan di Lebak untuk memahami potensi yang ada dalam daerah pemilihannya. Ia juga ingin mendalami dan memahami masalah-masalah yang dihadapi masyarakat serta menggali aspirasi mereka, yang akan menjadi dasar dalam pengembangan potensi alam dan sumber daya manusia di wilayahnya.